Prabowo Subianto saat berada di Desa Auto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah (sumber foto: @prabowo)
Pendidikan menjadi faktor utama dalam kemajuan bangsa, karena bangsa yang maju adalah bangsa yang memiliki pendidikan yang baik dan merata. Hal ini sejalan dengan salah satu misi utama dari pasangan capres Prabowo Subianto dan cawapres Gibran Rakabuming Raka yaitu meratakan kualitas pendidikan Indonesia. Salah satunya kelak jika terpilih menjadi pasangan Presiden dan Wakil Presiden, keduanya berjanji akan membangun sekolah unggulan di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).
Namun, bagaimana bisa suatu bangsa dapat maju dan berkembang jika pendidikannya tidak merata, seperti yang kita ketahui bersama bahwa pendidikan di Indonesia masih belum merata.
Mutu Pendidikan di Nusa Tenggara Timur
Di provinsi Nusa Tenggara Timur tingkat partisipasi pendidikan masih sangat rendah, hal itu terlihat dari masih tingginya angka berhenti sekolah. Artinya siswa setara SMP yang tiga tahun lalu menamatkan jenjang SMP tidak melanjut ke jenjang SMA atau sederajat.Bukan perkara baru, angka putus sekolah di Indonesia juga masih mencari garapan besar bagi pemerintah Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang menunjukkan bahwa semakin tinggi jenjang pendidikan, maka semakin tinggi pula angka putus sekolah.
Salah satu faktor penyebabnya adalah kesenjangan akses pendidikan antara masyarakat di pedesaan dan perkotaan. Status ekonomi pun berjalan lurus dengan tingkat lulusan penduduk. Semakin tinggi status ekonomi, semakin tinggi pula seseorang mengenyam pendidikan.
Menurut hasil survei Programme for International Students Assessment (PISA) 2018, Indonesia menduduki posisi 10 terbawah dari 79 negara yang berpartisipasi. Data ini menjadi pengingat keras bagi Indonesia bahwa pendidikan harus segera dibenahi. Baik dari kualitas tenaga pendidik, sistem yang digalakkan, hingga lembaga pendidikan itu sendiri.
Akses pendidikan di Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi salah satu hal yang butuh perhatian khusus. Dengan akses yang terbatas, tak heran banyak orang tua di NTT yang terpaksa mengirimkan anak-anak mereka untuk bersekolah di kota-kota seperti Surabaya, Yogyakarta, hingga Bandung.
Mutu pendidikan di NTT menjadi tema yang hangat untuk dibicarakan. Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki tingkat kemiskinan tinggi dan kualitas pendidikan yang rendah. Bagaimana tidak? berdasarkan data Badan Pusat Statistik tentang Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2010 sampai 2016, Provinsi Nusa Tenggara Timur selalu menempati rangking diatas 30 besar dari 34 Provinsi yang ada di Indonesia. Posisi ini boleh dibilang posisi terakhir di atas Provinsi Papua dan Papua Barat.
Dengan pendidikan yang mapan tentu seseorang akan dapat meningkatkan taraf hidup menuju kesejahteraan hidupnya di masa yang akan datang. Namun, meningkatkan kualitas pendidikan atau sumber daya manusia (SDM) di suatu daerah tidak semudah kita membalikan telapak tangan. Butuh kerja keras dari semua pihak atau stakeholder yang ada.
Dari beberapa fakta ini tak bisa dipungkiri bahwa rendahnya kualitas pendidikan di NTT pasti disebabkan oleh berbagai faktor. Menurut Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Nusa Tenggara Timur “Yohana Lisapaly” (15/8/2017) dalam validnews.com mengatakan bahwa “Penilaian mutu pendidikan itu dilihat dari dua aspek. Keduanya yaitu profesionalisme dan pedagogic yang seyogyanya menjadi bagian dari empat aspek uji kompetensi guru, selain perilaku dan sosial. Penataan aspek pendidikan di daerah itu tidak hanya terkait jumlah sumber daya manusia dan sarana prasarana.
3 Komitmen Prabowo Subianto Berikan Akses Pendidikan Berkualitas Kepada Anak-anak Nusa Tenggara Timur
Prabowo Subianto berkomitmen untuk membangun sekolah dengan kualitas terbaik di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan :- Mendirikan sekolah unggulan. Bahwa kedepannya akan mendirikan sekolah unggulan di setiap kabupaten di Nusa Tenggara Timur. Tujuannya adalah memberikan akses pendidikan berkualitas kepada anak-anak Nusa Tenggara Timur tanpa harus bersekolah di tempat yang jauh.
- Pembenahan sistem pendidikan. Pentingnya pendidikan sebagai penentu kualitas sumber daya manusia (SDM) bangsa di masa depan. Pembenahan sistem pendidikan menjadi prioritas utama Prabowo Subianto jika terpilih menjadi presiden kelak.
- Pemerataan kualitas pendidikan. Dengan pembangunan sekolah berkualitas di Nusa Tenggara Timur dan seluruh Indonesia, Prabowo Subianto berharap dapat meratakan kualitas pendidikan di setiap wilayah demi mewujudkan sumber daya manusia generasi penerus Nusa Tenggara Timur yang berkualitas dan berdaya saing.
Selain sekolah unggulan, masih ada berbagai program penting dari capres Prabowo Subianto yang lain, diantaranya adalah mendirikan rumah sakit lengkap di tiap kabupaten, makan siang gratis dan pembagian susu buat anak sekolah. Ini semua adalah hal yang berdampak langsung pada kehidupan di daerah.
0 komentar:
Posting Komentar