Saat musim hujan tiba, satu hal yang paling saya waspadai adalah meningkatnya populasi nyamuk demam berdarah yakni Aedes Aegypti. Apalagi jika imunitas anak-anak bahkan bayi yang masih rendah, mereka akan lebih rentan terkena penyakit. Seperti yang kita ketahui bersama penyakit demam berdarah ini juga bisa menyerang segala usia termasuk orang dewasa, itulah kenapa kita harus tetap waspada.
Untuk itu wajib bagi kita untuk lebih memahami apa dan bagaimana Demam Berdarah bisa menyebar, cara termudah untuk mendapatkan informasi yaitu dengan adanya sosialisasi atau penyuluhan dilingkungan rumah atau bisa juga melalui internet. Kita bisa langsung mengunjungi situs web yang mengulas tentang penyakit Demam Berdarah dengan lengkap.
- dr.Fita Moeslichan Sp.A, Dokter Spesialis Anak
- Ringgo Agus dan Sabai Morschek, Pasangan Selebriti
- Tika Bisono, Psikolog
- dr.Madeleine Ramdhani Jasin, Sp.A(K), Moderator Acara.
Pengertian Tentang Demam Berdarah
Fase Demam : demam mendadak tinggi, terus menerus , disertai nyeri kepala, nyeri otot seluruh badan, nyeri sendi, kemerahan pada kulit, khususnya kulit wajah (flushing). Gejala lain seperti nafsu makan berkurang, mual, dan juga muntah
Fase Kritis : paling sering terjadi pada hari ke-4–6 (dapat terjadi lebih awal pada hari ke-3 atau lebih lambat pada hari ke–7) sejak dari mulai sakit demam.
Melalui Website https://cegahdbd.com dan akun instagram @cegahdbd.id kita bisa mengetahui data lengkap mengenai Demam Berdarah, seperti pada paruh pertama ditahun 2022, Indonesia melaporkan telah diatas 140 ribu kasus yang tersebar di 34 provinsi dan 470 kota terjangkit.
Website tersebut juga berisikan Data Statistik Demam Berdarah, Penyebaran Demam Berdarah, Jenis-Jenis Virus Demam Berdarah, Mitos dan Fakta tentang Demam Berdarah, hingga Cara Pencegahan Demam Berdarah seperti 3MPlus, Fogging dan Vaksin.
Faktor Risiko Terjadinya Demam Berdarah
Indonesia sebagai negara endemis Demam Berdarah, mengalami peningkatan kasus yang biasanya terjadi pada awal musim penghujan. Seperti yang kita ketahui bersama, Demam Berdarah dapat menginfeksi siapa saja tanpa memandang bulu, wilayah tempat tinggal, status pekeriaan bahkan usia.
Pengalaman terjangkit Demam Berdarah juga pernah dialami oleh anak kedua dari pasangan selebriti Ringgo dan Sabai, diusianya yang ke-13 bulan, Mars pernah mengalami sakit Demam Berdarah. Kejadian ini akhirnya membuat Ringgo dan Santai lebih waspada lagi terhadap kebersihan rumahnya dan melakukan berbagai langkah pencegahan dengan 3M Plus Vaksin.
Pengalaman berbeda ternyata juga pernah dialami oleh Tika Bisono M.Psi, Psikolog, duka mendalam karena kehilangan buah hati yang bernama Janika Ramadhani Putri yang masih berumur 10 tahun karena penyakit Demam Berdarah. Walaupun banyak kenangan indah bersama Janika, Tika Bisono harus tegar dan bangkit kembali. Kini beliau pun ikut memberikan dukungannya kepada pihak Pemerintah untuk memberikan edukasi seputar Demam Berdarah secara luas kepada masyarakat.
Tika Bisono memaparkan bahwa ada 7 (tujuh) Pendekar yang bisa kita andalkan untuk bersinergi memberantas penyakit Demam Berdarah ini. Tujuh Pendekar tersebut dimulai dari lingkungan RT, lingkungan RW, Ibu PKK, Majelis Taklim, Karang Taruna, Tokoh Musholla dan Tokoh Masyarakat.
Jika Tujuh Pendekar ini bekerjasama dan dibarengi dengan penerapan 3M dan juga pengenalan lebih jauh tentang Vaksin Demam Berdarah tentu saja sangatlah berarti dan menjadi cara efektif cegah dan kendalikan Demam Berdarah.
Cara Mencegah Demam Berdarah
Bagaimanapun, mencegah lebih baik daripada mengobati. Oleh karena itu, bentengi diri kita dengan melakukan berbagai cara mencegah demam berdarah dengan langkah-langkah berikut ini :
1. Penerapan 3M Plus
Menguras dan membersihkan tempat penampungan air
Menutup tempat genangan dan penampungan air
Mendaur ulang barang - barang bekas
Plus atau upaya tambahan yang bisa kita lakukan sebagai berikut :
Memasang kawat antinyamuk di jendela dan pintu rumah
Menyebarkan bubuk larvasida di tempat penampungan air
Menanam tanaman pengusir nyamuk
Menggunakan kelambu saat tidur
Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
Menggunakan losion antinyamuk atau menggunakan obat nyamuk dalam bentuk semprot, obat nyamuk bakar, dan elektrik
Bergotong royong membersihkan lingkungan
2. Pengasapan Fogging
Selain rutin melindungi rumah pakai obat nyamuk semprot atau obat nyamuk bakar, penting juga untuk membiasakan kegiatan fogging. Fogging adalah cara pencegahan demam berdarah (DBD) secara massal dengan penyemprotan obat nyamuk yang mampu menjangkau area lebih luas.
3. Melakukan Vaksin Demam Berdarah
Menurut dr.Fita dalam acara "Bincang Santai Tentang Demam Berdarah", vaksin seseorang dapat menurunkan risiko terinfeksi terkena Demam Berdarah. Pemberian vaksin merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya infeksi demam berdarah. Kira-kira apa saja yang harus kita ketahui tentang Vaksin Demam Berdarah ini ya?
Tentang Vaksin Demam Berdarah
Vaksin Demam Berdarah berisikan virus dengue hidup yang telah dilemahkan. Virus dengue ini terbagi menjadi empat jenis, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Jadi, manfaat vaksin Demam.Berdarah adalah dapat melindungi tubuh dari keempat jenis virus penyebab Demam Berdarah.
Pemberian vaksin lebih difokuskan untuk seseorang yang sebelumnya pernah terinfeksi virus dengue, karena fungsi vaksin Demam Berdarah sendiri adalah untuk mengurangi risiko keparahan dari gejala Demam Berdarah yang akan dialaminya kelak.
Yang perlu kita lakukan adalah dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat setiap hari, cegah penyebaran virus Demam Berdarah dengan 3M Plus Vaksin, tentunya vaksin Demam Berdarah yang telah disetujui di Indonesia menunjukkan perlindungan terhadap penyakit demam berdarah dan umumnya dapat ditoleransi dengan baik.
Demam Berdarah tidak boleh dianggap remeh, karena bisa berakibat fatal, karena dari tahun ke tahun jumlah kasus demam berdarah ini terus meningkat sehingga tetap diperlukan upaya tambahan yang dapat melengkapi pengendalian demam berdarah yaitu dengan vaksin Demam Berdarah.
Sebenarnya apa saja sih yang harus kita perhatikan saat kita akan melakukan Vaksinasi Demam Berdarah?
Q&A Tentang Vaksinasi Demam Berdarah
Q : Apakah perlu konsultasi dengan Dokter tentang vaksin Demam Berdarah?
A : Perlu, sebaiknya sebelum kita melakukan vaksin Demam Berdarah banyak hal yang bisa kita tanyakan kepada dokter apalagi, jika vaksinasi diberikan untuk keluarga kita juga, sehingga melindungi tidak hanya anak kita saja namun juga anggota keluarga yang lain.
Q : Apa yang perlu diperhatikan dalam pemberian Vaksin Demam Berdarah?
A : Perhatikan rentang usia, indikasi, butuh atau tidaknya screening pre-vaksinasi, dosis dan interval pemberian vaksin, efikasi dan keamanan yang tentunya dapat dikonsultasikan langsung dengan dokter
Q : Siapa yang bisa menerima Vaksin Demam Berdarah ini?
A : Vaksin demam berdarah yang terdaftar di Indonesia mencakup usia 6-45 tahun.
Dengan memberikan vaksin Demam Berdarah pada anak usia 6 tahun hingga orang dewasa usia 45 tahun, maka diharapkan hal ini dapat menurunkan risiko penyebaran virus dengue serta mencegah Si Kecil mengalami Demam Berdarah. Jadi, kita pun bisa lebih tenang dengan tetap melakukan program 3M Plus, yaitu menguras, menutup, dan memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang), serta melakukan hal lainnya seperti memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi, gotong royong membersihkan lingkungan, dan memeriksa tempat-tempat penampungan air.
Yuk cegah Demam Berdarah dengan #3MPlusVaksin
C-ANPROM/ID/QDE/0114 | Aug 2023
0 komentar:
Posting Komentar