Mencegah tentu lebih baik daripada mengobati. Terlebih dalam hal penyakit kanker yang hingga kini peluang kesembuhannya masih rendah.
Penyakit kanker serviks merupakan salah satu momok terbesar bagi kaum perempuan. Selain disebabkan oleh faktor genetik, perkembangan kanker sangat dipengaruhi oleh gaya hidup yang kita jalani.
Menurut dr.Med Firman Santoso, SpOG diacara Brawijaya Sharing Moment dengan tema "Stop Cancer Before It Happen" pada Kamis (8/3) lalu menjelaskan bahwa "ada 2 langkah untuk pencegahan kanker serviks, yaitu dengan pap smear dan vaksin. Acara sharing moment yang bertempat di Walking Drun Restaurant, Jakarta Selatan ini diselenggarakan oleh Brawijaya Hospital bekerjasama dengan smartmom.com.
dr.Med Firman Santoso, SpOG.
Dokter yang membuka praktiknya di Brawijaya Hospital ini telah berpengalaman menangani pasien penyakit kanker serviks di Jerman. Beliau dengan singkat dan padat menjelaskan bahwa kanker serviks merupakan satu dari sekian banyak kanker yang bisa dicegah.
Perempuan yang menikah muda (aktif melakukan hubungan saat muda usia), dan perempuan yang telah melahirkan anak lebih dari 5 kali bisa beresiko tinggi terkena kanker serviks.
"Penyebab utama dari kanker serviks adapah hubungan pasutri, penularannya juga bisa melalui skin to skin. Nah, jika ada issue penularannya bisa melalui toilet, maka itu adalah hoax alias tidak benar", ujar dr.Med Firman.
dr.Med Firman juga menjelaskan, "jika sudah terlanjur divonis stadium 3, hanya tindakan radioterapi & kemoterapi solusinya. Itupun bukan jaminan kanker akan sembuh".
Pencegahan kanker dapat dimulai dengan menerapkan gaya hidup sehat
Menurut sebuah artikel yang diterbitkan dalam Nutrition Journal, sekitar 30 - 40 persen kanker dapat dicegah dengan perubahan pola makan dan gaya hidup. Meskipun tidak ada makanan tertentu yang bisa mencegah kanker serviks, namun beberapa gaya hidup sehat berikut dapat membantu menurunkan risiko Anda terkena kanker serviks.
1. Olahraga
Selain untuk menjaga kebugaran tubuh, olahraga juga dapat mempertahankan berat badan Anda dan mengatasi penumpukan lemak di seluruh tubuh. Pasalnya, orang-orang dengan kelebihan berat badan lebih berisiko untuk terkena kanker.
2. Berhenti merokok
Selain mencegah kanker tenggorokan dan paru-paru, upaya berhenti merokok juga dapat menjauhkan Anda dari kanker serviks. Karena merokok dapat menurunkan fungsi sistem kekebalan tubuh yang seringkali mengarah pada perkembangan kanker serviks.
3. Menjaga pola makan
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Nutrition and Cancer menemukan bahwa orang-orang yang mengonsumsi makanan kaya antioksidan, flavonoid, folat, karotenoid, vitamin C, vitamin E dan serat mengalami penurunan risiko kanker serviks sebesar 40 hingga 60 persen. Zat-zat tersebut dilaporkan dapat membantu membersihkan infeksi HPV lebih cepat dengan menghambat perubahan sel-sel leher rahim menjadi sel kanker.
Manfaat zat-zat tersebut bisa Anda dapatkan dengan mengonsumsi buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Beberapa contoh sayuran penurun risiko kanker serviks adalah brokoli, kubis, bawang putih, bawang merah, selada, bayam, wortel, ubi jalar, labu. Adapun buah yang bisa Anda konsumsi adalah alpukat, apel, stroberi, jus jeruk.
Jika Anda penggemar teh, ada baiknya untuk menggantinya dengan teh hijau yang dapat membantu mencegah Anda terkena kanker serviks.
4. Tes pap smear
Bila Anda sudah aktif secara seksual, maka Anda wajib menjalani tes pap smear. Melalui tes pap smear, dokter kandungan Anda akan mengambil sampel sel serviks Anda untuk mencari kemungkinan sel yang bisa berubah menjadi kanker. Jadi, bila terdapat sel prakanker yang patut dicurigai, maka sel tersebut bisa segera disingkirkan.
American Cancer Society merekomendasikan bahwa mulai usia 21 tahun, wanita harus menjalani pap smear setiap tiga tahun hingga usia 29 tahun. Setelah itu, Anda dianjurkan rutin melakukan pap smear hingga usia 65 tahun dalam rentang waktu 3-5 tahun. Semakin awal Anda melakukan pap smear, maka semakin bisa Anda mencegah sel kanker berkembang lebih parah.
Namun, meski gaya hidup dan pola makan di atas bisa mengurangi risiko terbentuknya kanker serviks, namun hal ini tidak dapat mencegah infeksi virus HPV yang merupakan biang keladi kanker serviks. Karena itulah, Anda tetap membutuhkan vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks.
Saya dan mak Gina Hendro (perwakilan Blomil)
bersama dr.Med Firman Santoso, Sp.OG
Hanya dengan 2 cara tersebut serta menjalani gaya hidup sehat. Buat yang masih lajang, vaksin dulu baru pap smear, buat para ibu pap smear dulu kemudian lanjut vaksinnya harus tuntas 3 kali (bulan ke-0, ke-2 dan ke-6).
Jangan bingung dan ragu lagi dimana Anda harus tes pap smear dan vaksin. Karena Brawijaya Hospital menyediakan layanan perawatan kesehatan holistik, tidak hanya perawatan kesehatan dengan spesialis dan peralatan modern saja, tetapi juga fasilitas dan layanan lainnya.
Jangan sampai terlewatkan ya, karena mencegah lebih baik daripada mengobati.
0 komentar:
Posting Komentar